Q&A

    • Tia:
    • @Greta
      kalau menurut gw sih, sebenarnya untuk digital transformasi itu lebih ke arah prosesnya untuk membuat segala sesuatunya menjadi serba teknologi dan pastinya akan membuat menjadi serba instant. Untuk nilai historical tidak seharusnya di buat lenyap, malah kita harus memikirkan cara dari kecanggihan teknologi menyimpan kehistorisan tersebut untuk tetap tersimpan/ada. Negatifnya ? Itu sih kembali lagi ke masing masing individunya dalam menerapkan konsep dan alurnya berpikir dan juga pengembangan ke arah mana digital transformasi akan dia bawa. Gitu sih pendapat dari gw.
    • Gerry:
    • Apakah ke depannya dunia SME akan lebih banyak di kuasai oleh sebuah golongan umur tertentu? misalkan untuk kalangan Gen Z yang sekiranya sudah mumpuni sekali berkenaan dengan teknologi . Terus bagaimanakah dengan nasib orang yang gaptek ?
    • Buki:
    • Mungkin untuk memahami dengan jeli apa yang perlu kita persiapkan dalam digital transformasi ini adalah bagaimana kita bisa mulai menyerap informasi yang tersebar dimana-mana dengan mudahnya sekarang. Dalam hitungan detik , update berita dari detik, or beberapa sumber berita lainnya bisa kita dapat dari whatsapps group. Secara umum, dapat sih pemahaman yang ingin disampaikan but in the actual nya belum tahu cara penerapannya in our daily life.
    • Greta:
    • Saya juga termasuk salah satu orang yang tidak mengetahui apa itu digital transformasi cukup menarik dengan penjabaran yang di sampaikan oleh ketiga panellist dengan sudut pandang yang berbeda. Saya mau bertanya nih pak, apakah digital transformasi yang sifatnya membuat segala sesuatunya serba instant dapat membuat hal -hal historik /bersejarah akan hilang tergantikan dengan semua yang serba digital? contohnya : dokumentasi berupa buku-buku di perpustakaan ?? yang kedua : menurut bapak adakah hal negatif dari digital transformasi ? kalau ada, bisa di sebutkan apa apa saja yah?

NEXT

What are the obstacles in entering the era of digital transformation?

ViBi Buzz