The world has been gripped by the fear of the coronavirus. Countries close their borders, health protocols urge people to stay at home. Offices are empty, high rise buildings stand like dead monuments. This session narrates the anxiety of the pandemic through architectural compositions. Aside from the coronavirus, it also expands the view of what will happen in the future responding to humanity and the missing events of nationalism.

  • Reviewer

    Ir. Sonny Sutanto, M.Arch., IAI
    (Sonny Sutanto Architects)

  • Moderator

    Farid Aditama Rakun, S.Ars., M.Arch.
    (Lecturer at Universitas Indonesia)

  • Presenter

    Baihaqi Abdullah

  • Presenter

    Ferdinand Teguh

  • Presenter

    Edgar Harvian T

Q&A

    • Ghani:
    • Dunia scarcity dan kaitannya dengan coronavirus? Tema yang menarik!
      Kupasan yang bakal unik karena pengalaman ini digali lewat sudut mata keseharian.
    • Syifa:
    • Hidup itu bagaikan ibarat kita berfilosofi. Tapi kita tidak bisa mencoba melawan sesuatu yang tidak sejalan dengan arah kita melangkah. Seperti halnya kita coba mereka reka di dunia masa depan ala film Doraemon dengan "Pintu Kemana Saja" , membuat kita harus semakin sadar dan mulai cerdik dalam menentukan langkah ke depan. Ada hal hal yang masih bisa dimaklumi untuk tidak dilalui. Ada juga hal hal yang harus dan merupakan satu satunya jalan yang mesti kita lalui bersama.
      Just like this COVID 19. kita memang tidak punya pilihan selain menerimanya sebgai bayang bayang until we can leave it without no trace.

NEXT

Arkitekton x Community - Deaf space

ViBi Buzz